Ketika peluit akhir ditiup di Emirates Stadium dan papan skor menunjukkan keunggulan Paris Saint-Germain, para fans The Gunners mulai bertanya-tanya: apakah ini akhir dari perjalanan Eropa mereka? Namun, dalam sepak bola, keajaiban bukan sekadar mitos—dan inilah 5 Alasan Arsenal Bisa Comeback di Kandang PSG yang patut kamu simak sebelum duel leg kedua yang menegangkan.
Arsenal akan melawat ke markas Paris Saint-Germain (PSG) untuk menjalani leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. The Gunners tertinggal satu gol setelah kalah 0-1 di Emirates Stadium pada leg pertama.
Mikel Arteta menyebut bahwa timnya membutuhkan sesuatu yang luar biasa untuk membalikkan keadaan. Namun musim ini, Arsenal sudah beberapa kali menunjukkan keajaiban di pentas Eropa.
Perjalanan mereka ke semifinal dipenuhi momen-momen heroik dan gol-gol penting di laga tandang. Ini membuat para suporter tetap optimis dengan peluang menuju final di Munich.

1. Arsenal Produktif di Laga Tandang
Arsenal wajib mencetak gol di Paris jika ingin menjaga asa ke final. Statistik menunjukkan hal itu bukan sesuatu yang sulit bagi mereka musim ini.
The Gunners telah mencetak total 16 gol di laga tandang Liga Champions musim ini. Itu merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah klub di kompetisi ini.
Gol-gol tersebut termasuk tujuh ke gawang PSV Eindhoven, lima ke gawang Sporting Lisbon, dan dua di Santiago Bernabeu. Mereka pun memecahkan rekor lama 10 gol tandang yang dicatat pada musim 2002/2003 dan 2003/2004.
2. Sejarah Mendukung Tim yang Kalah di Leg Pertama
Dalam sejarah Liga Champions, tujuh tim pernah lolos ke final meski kalah di leg pertama semifinal. Tiga di antaranya terjadi dalam enam musim terakhir.
Contohnya adalah Liverpool yang membalikkan ketertinggalan 0-3 dari Barcelona pada 2019. Tottenham juga berhasil menyingkirkan Ajax di detik akhir pada musim yang sama.
Real Madrid adalah tim terakhir yang melakukannya pada 2022, saat mereka mengalahkan Manchester City 6-5 secara agregat. Artinya, harapan Arsenal masih terbuka lebar.
3. Arsenal Punya Mental Comeback yang Teruji
Arsenal sudah tujuh kali membalikkan keadaan setelah kalah di leg pertama kompetisi Eropa. Salah satunya adalah final Fairs Cup 1969/1970 saat melawan Anderlecht.
Di Liga Champions, mereka pernah melakukannya dua kali melawan Porto. Salah satunya terjadi musim lalu berkat kemenangan adu penalti yang diselamatkan David Raya.
Sejak Mikel Arteta datang pada 2019, Arsenal telah menang comeback dalam 23 pertandingan. Musim ini saja sudah enam kali mereka membalikkan skor untuk menang.
4. PSG Sering Gagal Menjaga Keunggulan
PSG kerap gagal mempertahankan keunggulan dari leg pertama di Liga Champions. Dalam 10 tahun terakhir, mereka lima kali kalah di leg kedua setelah menang di leg pertama.
Kasus paling terkenal terjadi saat mereka kalah 1-6 dari Barcelona di tahun 2017. Mereka juga tersingkir dari Real Madrid pada 2022 dan Manchester United pada 2019.
Musim ini, mereka nyaris disingkirkan Aston Villa setelah menang di leg pertama. PSG terlihat rentan di laga penting saat berada di bawah tekanan besar.
5. Rekor Kandang Buruk PSG di Semifinal
PSG belum pernah menang di kandang sendiri pada babak semifinal Liga Champions. Mereka kalah dari AC Milan (1995), Manchester City (2021), dan Borussia Dortmund (2024).
Sebaliknya, Arsenal punya catatan apik saat bertemu tim Prancis di laga tandang. Dari sembilan laga terakhir di Prancis, Arsenal hanya kalah sekali.
Mereka juga tak pernah kalah di dua laga sebelumnya di Parc des Princes. Satu kemenangan lagi akan menjadi rekor baru bagi Arsenal dan bisa memupus impian PSG.
Arsenal Sudah Tahu Cara Mengontrol Pertandingan
Dengan possession-based football yang diterapkan Arteta, Arsenal bisa meredam tekanan dan perlahan menghancurkan sistem pertahanan lawan. Mereka sabar, terstruktur, dan tahu kapan harus menekan.
Contoh Nyata: Dominasi atas Liverpool dan Man City
Di Premier League, Arsenal mampu memaksa tim-tim besar bermain dengan cara mereka. Itu artinya mereka punya blueprint yang sama untuk diterapkan melawan PSG.
Mikel Arteta: Sang Arsitek Kebangkitan
Kita tak bisa bicara soal peluang comeback tanpa menyebut nama Mikel Arteta. Dengan filosofi yang mendalam dan pendekatan taktis yang cermat, Arteta bukan sekadar manajer—dia seorang visioner.
Strategi yang Mungkin Digunakan:
- Pressing Ketat dari Menit Awal
- Formasi Hybrid 3-2-5 saat Menyerang
- Eksploitasi Sayap Kiri PSG yang Rentan
Momentum Sedang Berpihak
Terkadang, dalam sepak bola, momentum adalah segalanya. Arsenal sedang dalam tren positif di liga domestik dan para pemain terlihat percaya diri. Ini bisa menjadi elemen krusial saat mereka melangkah ke kandang lawan.
Statistik yang Mendukung:
- Rata-rata gol Arsenal di babak kedua meningkat 60% dibanding babak pertama dalam 10 laga terakhir.
- Mereka hanya kebobolan 1 gol dalam 3 laga tandang terakhir di Liga Champions.
Pengalaman Jadi Guru Terbaik
Meski skuad ini relatif muda, Arsenal sudah belajar banyak dari musim-musim sebelumnya. Kegagalan demi kegagalan membentuk mereka menjadi tim yang tangguh secara mental.
Pelajaran dari Musim Lalu:
Gagal menjadi juara Premier League musim lalu memberi mereka motivasi ekstra. Kini, mereka bermain bukan hanya dengan taktik, tapi juga dengan dendam yang membara.
Kesimpulan: 5 Alasan Arsenal Bisa Comeback di Kandang PSG
Jika ada satu tim yang mampu membalikkan keadaan di kandang PSG, Arsenal adalah kandidat kuatnya. Dengan kombinasi antara mentalitas juang, kedalaman skuad, pemahaman taktis yang matang, dan kelemahan lawan yang bisa dimanfaatkan, tidak ada yang mustahil bagi pasukan Arteta.
5 Alasan Arsenal Bisa Comeback di Kandang PSG bukan sekadar angan-angan. Ini adalah peluang nyata yang bisa mereka wujudkan—dan jika ada waktu yang tepat untuk membuktikannya, maka waktunya adalah sekarang.