12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juventus

Ketika membahas dunia sepak bola modern, 12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juventus adalah salah satu topik yang selalu menarik. Dua klub raksasa Eropa ini tidak hanya dikenal karena sejarah panjang dan trofi melimpah, tetapi juga karena daya tarik luar biasa mereka bagi para pemain top dunia. Ada pesona tersendiri ketika seorang pemain mengenakan seragam putih Los Blancos dan hitam-putih La Vecchia Signora. Artikel ini akan membedah kisah, perjalanan, dan pengaruh 12 pemain yang pernah menjadi bagian dari kedua tim legendaris ini.

Membela

Sejarah Dua Klub Raksasa: Real Madrid dan Juventus

Sebelum kita masuk ke daftar para pemainnya, mari sedikit menengok sejarah kedua klub.
Real Madrid CF, berdiri tahun 1902, adalah simbol kejayaan sepak bola Spanyol. Dengan deretan trofi Liga Champions UEFA terbanyak sepanjang masa, klub ini menjelma sebagai magnet bagi pemain bintang dunia.

Sementara itu, Juventus FC, yang lahir di Turin pada tahun 1897, merupakan klub tersukses di Italia. La Vecchia Signora dikenal dengan pertahanan solid dan karakter kuat dalam setiap pertandingan Serie A maupun Eropa.

Ketika seorang pemain berhasil membela kedua klub ini, ia otomatis masuk dalam lingkaran eksklusif yang hanya dihuni oleh segelintir nama besar.

1. Gonzalo Higuain

Gonzalo Higuain menjadi salah satu striker tajam yang sukses di kedua klub. Bersama Real Madrid, ia mencetak lebih dari 100 gol dalam enam musim.

Di Juventus, Higuain mencatat 66 gol dalam 149 pertandingan selama lebih dari tiga tahun. Ia juga tampil di final Liga Champions 2016/2017 melawan mantan klubnya.

Meski sering diremehkan, Higuain adalah sosok yang konsisten mencetak gol di masa keemasannya. Ia tetap dikenang sebagai penyerang berkelas di dua klub besar ini.

2. Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro dikenal sebagai salah satu bek terbaik dalam sejarah sepak bola dunia. Ia meraih Ballon d’Or pada 2006 usai membawa Italia juara Piala Dunia.

Saat itu, Cannavaro memperkuat Real Madrid setelah meninggalkan Juventus akibat skandal Calciopoli. Ia tampil 113 kali untuk Los Blancos dan 124 kali bersama Juventus.

Setelah dua tahun di Spanyol, Cannavaro kembali ke Juventus sebelum mengakhiri kariernya di Dubai. Ia tetap dikenang sebagai legenda sejati di dua klub tersebut.

3. Michael Laudrup

Michael Laudrup dikenal sebagai pemain elegan dan kreatif di lini tengah. Ia membela Real Madrid antara 1994 hingga 1995 setelah sukses besar di Barcelona.

Sebelum itu, Laudrup bermain untuk Juventus dengan catatan lebih dari 150 pertandingan. Ia memenangkan Serie A pada 1986 dan menjadi bagian penting tim.

Laudrup termasuk sedikit pemain yang pernah bermain untuk Real Madrid, Barcelona, dan Juventus. Ia dianggap sebagai salah satu gelandang paling berkelas di eranya.

4. Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo mungkin adalah pemain paling terkenal yang pernah memperkuat kedua klub. Setelah mencetak 450 gol dalam 438 laga bersama Real Madrid, ia pindah ke Juventus pada 2018.

Di Turin, Ronaldo menjadi top skor klub selama tiga musim berturut-turut. Meskipun Juventus gagal menjuarai Liga Champions, kontribusinya tetap luar biasa.

Kepindahannya ke Juventus terjadi setelah fans Bianconeri memberi tepuk tangan usai gol salto ikoniknya. Ia pun mencatatkan sejarah di dua klub terbesar dunia.

5. Zinedine Zidane

Zinedine Zidane adalah legenda sejati bagi Real Madrid dan Juventus. Ia bermain 230 kali untuk Los Blancos dan 214 kali untuk Bianconeri.

Bersama Real Madrid, Zidane mencetak gol ikonik di final Liga Champions 2002 yang membawa klub meraih gelar kesembilan. Sebagai pelatih, ia juga mempersembahkan tiga trofi Liga Champions beruntun.

Bagi banyak penggemar, Zidane adalah simbol keanggunan dan kecerdasan di lapangan. Ia pantas disebut legenda di kedua klub tanpa perdebatan.

6. Emerson

Emerson bergabung dengan Juventus pada 2004 dan menjadi bagian penting di lini tengah. Setelah klub terdegradasi ke Serie B, ia pindah ke Real Madrid pada 2006.

Fabio Capello membawa gelandang asal Brasil tersebut ke klub Ibukota Spanyol. Selama semusim di Santiago Bernabeu, Emerson membantu Madrid meraih gelar La Liga.

Namun, ia kemudian dilepas ke AC Milan karena dianggap surplus. Emerson memainkan 34 pertandingan untuk Los Blancos.

7. Luis del Sol

Luis del Sol merupakan gelandang Spanyol yang bermain untuk Real Madrid antara 1960/1962. Ia turut membawa Los Blancos menjuarai Piala Eropa dengan kemenangan 7-3 di final 1960.

Setelah pindah ke Juventus, ia menjadi sosok penting selama delapan musim dengan 294 penampilan. Del Sol membantu klub meraih gelar Serie A dan Coppa Italia.

Ia dikenal sebagai pemain pekerja keras dan berjiwa pemimpin di dua klub raksasa ini.

8. Alvaro Morata

Alvaro Morata adalah lulusan akademi Real Madrid yang memulai karier profesionalnya di klub tersebut. Ia mencetak 10 gol dalam 37 laga sebelum pindah ke Juventus pada 2014.

Di Turin, Morata langsung beradaptasi dan tampil di final Liga Champions pertamanya. Juventus membelinya seharga 20 juta euro, dengan opsi pembelian kembali untuk Madrid.

Morata kemudian sempat kembali ke Los Blancos sebelum kembali lagi ke Juventus, menjadikannya pemain yang punya ikatan kuat dengan kedua tim.

9. Nicolas Anelka

Nicolas Anelka bergabung dengan Real Madrid pada 1999 sebagai rekor pembelian klub saat itu. Ia mencetak dua gol penting di semifinal Liga Champions.

Namun, kariernya di Madrid singkat karena kesulitan beradaptasi. Tiga belas tahun kemudian, ia bermain sebentar untuk Juventus pada 2013.

Anelka hanya tampil tiga kali sebagai pemain pengganti di Turin, tapi tetap masuk daftar pemain yang pernah membela dua klub elite ini.

10. Robert Jarni

Robert Jarni dikenal sebagai bek kiri cepat asal Kroasia. Ia bermain untuk Juventus pada musim 1994–1995 dan membantu klub meraih gelar ganda domestik.

Jarni kemudian memperkuat Real Madrid pada musim 1998/1999, meski lebih sering menjadi pemain cadangan. Ia turut berkontribusi dalam kemenangan di ajang Piala Interkontinental.

Walau perannya tidak menonjol, Jarni tetap tercatat dalam sejarah sebagai pemain yang pernah membela dua raksasa Eropa.

11. Danilo

Danilo menandatangani kontrak dengan Real Madrid pada 2015 dan memenangkan gelar La Liga. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Manchester City.

Juventus kemudian mendatangkannya pada 2019 melalui pertukaran dengan Joao Cancelo. Ia menjadi kapten non-Italia pertama sejak 1965.

Pada Januari 2025, Danilo meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan Flamengo, menutup perjalanan panjangnya di Eropa.

12. Sami Khedira

Sami Khedira bergabung dengan Real Madrid pada 2010 dari VfB Stuttgart. Ia membantu Los Blancos meraih gelar Liga Champions ke-10 pada 2014.
Lima tahun kemudian, ia pindah ke Juventus secara gratis dan menjadi bagian penting tim. Khedira membantu Bianconeri memenangkan lima gelar Serie A berturut-turut.
Kontribusinya di dua klub besar Eropa menjadikannya salah satu gelandang paling sukses dari generasinya.Terakhir, ada Felipe Melo, gelandang Brasil yang dikenal keras dan tanpa kompromi. Ia sempat berseragam Juventus sebelum bermain untuk klub lain dan sempat dikaitkan dengan Real Madrid. Meski kontribusinya tidak sebesar nama-nama sebelumnya, Melo adalah contoh pemain yang berkarakter kuat dan penuh determinasi.

Daya Tarik Real Madrid dan Juventus bagi Para Pemain Dunia

Kedua klub ini memiliki magnet yang luar biasa. Real Madrid menawarkan sejarah, prestise, dan panggung global. Juventus, di sisi lain, menjanjikan stabilitas, budaya kerja keras, dan tradisi kemenangan di Italia.
Tidak heran banyak pemain bermimpi mengenakan seragam kedua tim ini, bahkan jika hanya untuk waktu singkat.

Penutup: Warisan dari 12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juventus

Melihat perjalanan 12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juventus, kita bisa belajar bahwa sepak bola bukan hanya tentang trofi, tetapi juga tentang perjalanan, karakter, dan warisan.
Setiap pemain membawa cerita uniknya masing-masing — dari kejayaan Cristiano Ronaldo hingga ketenangan Zidane, dari determinasi Morata hingga kepemimpinan Cannavaro.

Kisah mereka adalah pengingat bahwa dua klub raksasa ini bukan sekadar institusi olahraga, melainkan simbol ambisi, kehormatan, dan kebanggaan sepak bola dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *