10 Pelatih Premier League yang Bertahan 5 Musim Tanpa Trofi

10 Pelatih Premier League yang Bertahan 5 Musim Tanpa Trofi adalah topik yang jarang dibahas namun menyimpan banyak cerita menarik. Di balik sorotan lampu stadion dan hingar bingar publik, ada pelatih-pelatih yang tetap dipercaya mengarsiteki tim mereka meski prestasi berupa trofi tak kunjung datang. Artikel ini mengupas para manajer yang bertahan lama di liga paling kompetitif di dunia — tanpa satu pun piala di lemari klub mereka.

Tanpa Trofi

Apa yang Membuat Seorang Pelatih Bertahan Meski Tanpa Trofi?

Konsistensi, filosofi permainan, dan kepercayaan manajemen adalah kunci. Banyak klub Premier League melihat nilai lebih dari sekadar trofi — misalnya stabilitas finansial, pembinaan pemain muda, hingga hasil positif secara umum.

1. Mikel Arteta

Mikel Arteta sukses memberi trofi FA Cup di musim pertamanya bersama Arsenal. Ia mengalahkan Manchester City dan Chelsea di Wembley, langsung menunjukkan kapasitasnya.

Sejak itu, Arteta membangun ulang Arsenal menjadi tim penantang gelar. Mereka kini bersaing ketat dengan Manchester City dan Liverpool di level tertinggi.

Namun, sudah lima musim berlalu tanpa trofi besar lain. Kritik pun muncul, mengingat sepak bola adalah soal hasil, bukan alasan.

2. Mauricio Pochettino

Mauricio Pochettino pernah mengatakan bahwa trofi bukanlah penentu kemajuan klub. Baginya, finis di empat besar lebih penting untuk Tottenham.

Selama lima musim penuh, ia membawa Spurs jadi runner-up di Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga. Tapi tetap saja, trofi tak pernah berhasil diraihnya.

Meski dianggap manajer terbaik Spurs di era modern, Pochettino gagal memberi gelar. Mungkin inilah yang disebut sejarah Tottenham.

3. David Moyes

David Moyes memimpin Everton selama 11 musim penuh dengan konsistensi di posisi paruh atas liga. Masa itu lebih tentang stabilitas daripada meraih gelar juara.

Pencapaian terbaik mereka adalah final Piala FA 2008/2009, tetapi mereka kalah 2-1 dari Chelsea setelah sempat unggul lebih dulu. Itu menjadi momen paling dekat mereka dengan trofi.

Ketika akhirnya Moyes meraih trofi di usia 60 tahun, ia merayakannya dengan sangat antusias. Perayaan itu sangat pantas setelah perjuangan panjang.

4. Sam Allardyce

Hampir tidak ada yang di bawah usia 25 tahun yang ingat Bolton Wanderers sebagai tim papan atas. Mereka berada di Premier League selama 11 tahun.

Sam Allardyce memimpin klub selama enam musim dan membawa Bolton promosi ke Premier League lewat play-off pada 2000/2001. Bertahan di Premier League sudah jadi pencapaian besar bagi Bolton.

Mereka sempat masuk final Piala Liga pada 2003/2004, tapi kalah dari Middlesbrough. Empat kali finis di paruh atas membuat mereka dua kali lolos ke Piala UEFA.

5. Alan Curbishley

Sudah 17 tahun sejak Alan Curbishley terakhir jadi pelatih, tapi namanya tetap dikenal sebagai jawaban lucu di daftar pelatih. Generasi muda sekarang mungkin tidak tahu betapa hebatnya Charlton di era awal 2000-an.

Curbishley memimpin Charlton selama 15 tahun dan membawa mereka promosi ke Premier League dua kali. Masa kedua mereka bertahan selama tujuh tahun di kasta tertinggi.

Ia mengundurkan diri setelah musim keenam, dan tak heran klub langsung terdegradasi tahun berikutnya.

6. Sean Dyche

Sean Dyche adalah pelatih yang berbeda dari kebanyakan nama lain di daftar ini. Biasanya, pelatih lama yang tidak meraih trofi biasanya berasal dari klub papan bawah yang sulit bersaing merebut gelar.

Seperti Curbishley dulu, Dyche berhasil membawa klub yang kurang diunggulkan naik ke Premier League dua kali. Pada kesempatan kedua, ia menjaga Burnley tetap stabil di kasta tertinggi.

Burnley yang dikenal dengan pertahanan kuat finis di posisi 16, 7, 15, 10, dan 17 antara 2016 hingga 2021. Klub baru terdegradasi setelah memecat Dyche pada musim 2021/2022.

7. Arsene Wenger

Nama Arsene Wenger bukan hal yang receh di Arsenal. Wenger memimpin klub selama 22 tahun dan menjadi pelatih paling sukses dan terlama.

Namun, selama masa itu, Arsenal pernah mengalami sembilan tahun tanpa gelar utama, dari 2005 hingga 2014. Mereka kalah di final Liga Champions dan dua final Piala Liga, serta sering finis di posisi ketiga atau keempat.

Wenger juga jadi pelatih terakhir yang meraih tiga kali berturut-turut posisi kedua tanpa gelar utama dari 1998 sampai 2001. Setelah itu, ia membawa Arsenal meraih gelar ganda bersejarah pada musim 2001/2002.

8. Harry Redknapp

Harry Redknapp memang tak sampai lima musim di Tottenham, tapi ia melatih West Ham selama tujuh musim di Premier League. Periode itu diwarnai posisi papan bawah dan kegagalan di piala domestik.

Meski begitu, West Ham finis di peringkat kelima pada musim 1998/1999. Mereka juga lolos ke babak kualifikasi Piala UEFA.

Tahun itu, mereka meraih gelar Intertoto Cup. Tapi maaf, trofi itu tak dianggap sebagai gelar utama.

9. Joe Kinnear

Nama Joe Kinnear mungkin mengingatkan pada masa singkatnya yang kacau di Newcastle United. Termasuk konferensi pers lucu dan sebutan ‘Yohan Kebab’.

Namun, bagi generasi yang lebih tua, ia dikenal saat membawa Wimbledon tampil luar biasa. Ia pernah melatih tim itu dengan penuh keberhasilan.

Sayangnya, di akhir kariernya, ia lebih sering jadi bahan candaan. Padahal, menjaga Wimbledon tetap di Premier League selama tujuh musim layak dihormati.

10. Eddie Howe

Eddie Howe menghabiskan 11 tahun dalam dua periode bersama Bournemouth. Ia membawa klub itu naik dari League Two hingga bertahan lima musim di Premier League.

Setelah terdegradasi pada 2020, ia meninggalkan Bournemouth. Namun, pencapaiannya membuatnya tetap dilirik klub besar.

Howe membuktikan bahwa pelatih butuh dukungan yang tepat. Ia mengakhiri puasa trofi 56 tahun Newcastle dengan menjuarai Piala Liga musim ini.

Kebijaksanaan Klub: Kenapa Mereka Dipertahankan?

Di balik 10 pelatih Premier League yang bertahan 5 musim tanpa trofi, terdapat keputusan manajerial yang tak hanya berpatok pada hasil akhir. Klub-klub ini melihat pentingnya:

  • Stabilitas jangka panjang
  • Pembinaan pemain muda
  • Identitas permainan
  • Manajemen keuangan

Sering kali, pelatih-pelatih ini mewakili era tertentu yang penuh stabilitas dan ketahanan, meskipun tidak menghasilkan piala.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Para Pelatih Ini?

Pelajaran terbesar adalah bahwa kesuksesan dalam sepak bola tidak hanya soal trofi. Kadang, bertahan lama di liga kompetitif seperti Premier League adalah trofi tersendiri. Para pelatih ini membuktikan bahwa membangun fondasi kuat, menciptakan filosofi, dan menavigasi badai bisa sama pentingnya dengan mengangkat piala.

Penutup: 10 Pelatih Premier League yang Bertahan 5 Musim Tanpa Trofi

10 Pelatih Premier League yang Bertahan 5 Musim Tanpa Trofi menunjukkan bahwa ada banyak wajah kepelatihan yang layak dikenang meski tak pernah berdiri di podium juara. Mereka adalah para arsitek yang bekerja dalam diam, membangun identitas, dan menciptakan sejarah tanpa trofi — tetapi tetap layak untuk dikenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *